Assalamu'alaikum....Selamat Datang di MATAHARI DUNIA GUNUNGSARI....Blog anak Desa Gunungsari Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro BOJONEGORO DEVELOPMENT COMMITTEE (BOJODEC) adalah Organisasi Yang Bergerak Dalam Bidang Sosial Kemanusian. Bergabunglah Bersama Kami Untuk Bojonegoro Sejahtera Lahir dan Bathin

Selasa, 23 April 2013

Perbanyakan Vegetatif Rosela secara In Vitro


H. sabdariffa L.(Rosela) merupakan tanaman tahunan yang banyak di budidayakan di daerah tropis dan sub tropis untuk di ambil l batang, serat, bunga, daun dan biji. Tanaman ini banyak dibudidayakan selain sebagai tanaman dekoratif juga sebagai tanaman obat. Tanaman ini sering dibudidayakan dengan menggunakan biji
namun sekarang ini mulai menggunakan metode perbanyakan dengan bagian vegetatif. Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan mengguankan metode perbanyakan vegetatif secara in vitro mengguankan metode ini karena pada metode banyak sekali kelebihannya antara lain bebas vius, bebas penyakit dll.

Pada tahap awal yang dilakukan ialah dengan cara mengambil batang yang distek yang sudah berumur dua bulan dengan panjang 17-22 cm dan batang dengan panjang18-20 cm dan dengan diameter masing-masing adalah 4 mm dan 6 mm.kemudian dicelupkan selama 5 menit di 0,5–1g/IBA, BHD pool limmited dan 0,5-1 g  /1 NAA kemudian dilakukan langsung oragonogenesis setelah tanaman terbentuk kalus kemudian dilakukan oraganogenesis Kalus diinduksi menggunakan daun dan batang dari bibit berkecambah secara in vitro sebagai  explants. MS Eksplan sebesar 0,5 × 0,5 cm diinokulasi pada MS  (1962) medium dengan Thidiazuron (TDZ) atau  2,4-dicholrophenoxy acetic acid (2, 4-D) at 0.1mg/l to 2.0 2,4-asam asetat dicholrophenoxy (2, 4-D) di 0.1mg / l menjadi 2,0  mg/l and 0.01 mg/l to 0.05 mg/l respectively. mg / l dan 0,01 mg / l untuk 0,05 mg / l masing-masing. Satu eksplan dikultur per tabung dan produksi kalus tercatat . sebagai persentase eksplan respon. Pengaruh  (4.0-5.0 mg/l), 6-Benzyl amino-purine (BAP) (0.5-2.0 (4,0-5,0 mg / l), 6-Benzil-amino purin (BAP) (0,5-2,0  mg/l) and TDZ (0.l-1.5 mg/l) dan TDZ (0.l-1.5 mg / l) dibandingkan untuk kalus tersebut

Kemudian dilakukan aklimatisasi tanaman yang sudah terbentuk akar, batang dan daun. Dari hasil yang didapat diperoleh sebuah bahwasanya jumlah daun meningkat secara signifikan dengan menggunakan perlakuan NAA 0,5 g/l di bandingkan dengan menggunakan perlakuan yang lain. Sedngkan untuk batang mengalami peningkatan pada perlakuan dengan menggunakan 0,5 g/l dan pada pertumbuhan akar terlihat perkembangan yang signifikan pada perlakuan dengan menggunakan IBA 1 g/l

Tidak ada komentar:

Posting Komentar