Assalamu'alaikum....Selamat Datang di MATAHARI DUNIA GUNUNGSARI....Blog anak Desa Gunungsari Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro BOJONEGORO DEVELOPMENT COMMITTEE (BOJODEC) adalah Organisasi Yang Bergerak Dalam Bidang Sosial Kemanusian. Bergabunglah Bersama Kami Untuk Bojonegoro Sejahtera Lahir dan Bathin

Kamis, 02 Mei 2013

HAMA PADA TANAMAN KEDELAI BAGIAN 2




1.        Aphis (Aphis glycines Matsumura)

Bioekologi

Aphis (Aphis glycines Matsumura) termasuk serangga dari jenis Diptera : Aphididae. Tubuh Aphis glycines berukuran kecil, lunak dan berwarna hijau agak kekuning-kuningan. Sebagian besar jenis serangga ini tidak bersayap, tetapi bila populasi meningkat, sebagian serangga dewasanya membentuk sayap yang
bening. Aphis dewasa yang bersayap ini kemudian berpindah ke tanaman lain untuk membentuk koloni yang baru. Serangga ini menyukai bagian-bagian muda dari tanaman inangnya. Panjang tubuh Aphis dewasa berkisar antara 1-1,6 mm. Nimfa Aphis dapat dibedakan dengan imagonya dari jumlah ruas antena. Jumlah antena nimfa instar satu umumnya 4 atau 5 ruas, instar dua 5 ruas, instar tiga 5 atau 6 ruas dan instar empat atau imago 6 ruas. Serangga muda (nimfa) dan imago sama-sama mengisap cairan tanaman.
Serangan pada pucuk tanaman muda menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil. Hama ini juga bertindak sebagai vektor (serangga penular) berbagai penyakit virus kacang-kacangan (Soybean Mosaic Virus, Soybean Yelllow Mosaik Virus, Bean Yellow Mosaik Virus, Soybean Dwarf Virus, Peanut Stripe Virus, dll.). Hama ini menyerang tanaman kedelai muda sampai tua. Cuaca yang panas pada musim kemarau sering menyebabkan populasi hama kutu daun ini tinggi. Sampai saat ini, kutu daun ini hanya menyerang tanaman kedelai.

Pengendalian

Pengendalian Aphis ini dapat dilakukan dengan cara:
·         Tanam serempak.
·         Pemantauan secara rutin, apabila populasi tinggi disemprot dengan jenis insektisida Nissuron 50 EC.

2.      Kutu Bemisia (Bemisia tabaci Gennadius)

 Bioekologi

Kutu Bemisia (Bemisia tabaci Gennadius) termasuk serangga dari jenis Homoptera : Aleyrodidae. Serangga dewasa kutu kebul berwarna putih dengan sayap jernih, ditutupi lapisan lilin yang bertepung. Ukuran tubuhnya berkisar 1-1,5 mm.
Serangga dewasa meletakkan telur di permukaan bawah daun muda.Telur berwarna kuning terang dan bertangkai seperti kerucut. Stadia telur berlangsung selama 6 hari. Serangga muda (nimfa) yang baru keluar dari telur berwarna putih pucat, tubuhnya berbentuk bulat telur dan pipih. Hanya instar satu yang kakinya berfungsi, sedang instar dua dan tiga melekat pada daun selama masa pertumbuhannya. Panjang tubuh nimfa 0,7 mm. Stadia pupa terbentuk pada permukaan daun bagian bawah. Ada jenis lain yang lebih besar disebut Aleurodicus dispersus atau kutu putih.
Serangga muda dan dewasa mengisap cairan daun. Ekskreta kutu kebul menghasilkan embun madu yang merupakan medium tumbuh cendawan jelaga, sehingga tanaman sering tampak berwarna hitam. Kutu kebul merupakan serangga penular penyakit Cowpea Mild Mottle Virus (CMMV) pada kedelai dan kacang-kacangan lain. Hama ini dapat menyerang tanaman dari famili Compositae, Cucurbitaceae, Cruciferae, Solanaceae dan Leguminoceae.

Pengendalian

Pengendalian kutu bemisia ini dapat dilakukan dengan cara:
·         Tanam serempak.
·         Pemantauan secara rutin, apabila populasi tinggi disemprot dengan jenis insektisida Mitac 200 EC.

3.        Tungau Merah (Tetranychus cinnabarius Boisduval)

Bioekologi

Tungau Merah (Tetranychus cinnabarius Boisduval) termasuk serangga dari jenis Acarina : Tetranycidae. Tubuh tungau berwarna merah dengan tangkai putih. Panjang tubuhnya sekitar 0,5 mm. Perkembangan dari telur hingga menjadi tungau dewasa berlangsung selama kurang lebih 15 hari.Telur diletakkan di permukaan bawah daun. Warna telur kuning pucat dan berbentuk bulat dengan ukuran 0,15 mm. Pada musim kering, perkembangbiakan populasi tungau sangat cepat.
Tungau menyerang tanaman dengan mengisap cairan daun sehingga daun berwarna kekeuning-kuningan. Pada daun yang terserang akan dijumpai jaringan benang halus yang digunakan oleh tungau dewasa untuk berpindah ke daun lain yang masih segar dengan cara bergantung pada benang. Selain kedelai, tungau merah juga menyerang kacang tanah, kacang hijau, kacang tunggak, kacang panjang, ubi kayu, pepaya dan karet.
.
Pengendalian

Pengendalian tungau merah ini dapat dilakukan dengan cara:
·         Tanam serempak.
·         Pemantauan secara rutin, apabila populasi tinggi disemprot dengan akarisida Kelthene 200 EC dan Omite.

Daftar Pustaka

Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2006. Hama, Penyakit dan Masalah Hara pada Tanaman Kedelai. Identifikasi dan Pengendaliannya. Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar