HAMA PERUSAK POLONG
1.
Kepik
Polong (Riptortus linearis Fabricius)
Bioekologi
Kepik polong (Riptortus
linearis Fabricius) termasuk
serangga dari jenis Hemiptera : Alydidae. Kepik polong dewasa mirip dengan
walang sangit, berwarna kuning coklat dengan garis putih kekuningan di
sepanjang sisi badannya. Panjang tubuh kepik betina 13-14 mm dan yang jantan
11-13 mm. Telur diletakkan berkelompok pada permukaan atas atau bawah daun
serta pada polong, berderet 3-5 butir. Telur berbentuk bulat dengan bagian tengah
agak cekung, berdiameter 1,2 mm. Telur berwarna biru keabu-abuan kemudian
berubah menjadi coklat suram. Setelah 6-7 hari, telur menetas dan keluar kepik
muda (nimfa).
Dalam perkembangannya, kepik muda mengalami 5 kali pergantian
kulit. Tiap pergantian kulit terdapat perbedaan bentuk, warna dan ukuran. Kepik
muda mirip semut hitam. Rata-rata panjang tubuh nimfa pertama sampai kelima
berturut-turut adalah 2,6 mm; 4,2 mm; 6 mm; 7 mm dan 9,9 mm. Kepik muda dan
dewasa mengisap cairan polong dan biji. Cara menyerang dengan menusukkan stilet
pada kulit polong dan terus ke biji kemudian mengisap cairan biji. Serangan
yang terjadi pada fase pertumbuhan polong dan perkembangan biji menyebabkan
polong dan biji kempis, kemudian mengering dan gugur. Selain kedelai, kepik
polong juga menyerang Tephrosia sp.,
Acacia villosa, dadap, Desmodium,
Solanaceae, Convolvulaceae, Crotalaria, kacang panjang dan kacang hijau.
Pengendalian
Pengendalian kepik polong ini dapat dilakukan dengan
cara:
·
Tanam serempak.
·
Tanam tanaman
perangkap Sesbania rostrata.
·
Penyemprotan insektisida
bila mencapai ambang kendali (1 pasang imago/ 20 rumpun) dengan jenis insektisida
Atabron 50 EC, Ambush 2 EC, Bassa 500 EC, Corsarr 100 EC, Decis 2,5 EC, Kiltop
500 EC atau Larvin 75 WP.
2. Kepik Hijau (Nezara viridula Linnaeus)
Bioekologi
Kepik hijau (Nezara
viridula Linnaeus) termasuk serangga dari jenis Hemiptera
: Pentatomidae. Kepik hijau dewasa mulai datang di pertanaman menjelang fase
berbunga. Telur diletakkan secara berkelompok, rata-rata 80 butir, pada
permukaan daun bagian bawah, permukaan daun bagian atas, polong dan batang
tanaman. Bentuk telur seperti cangkir berwarna kuning dan berubah menjadi merah
bata ketika akan menetas. Telur menetas setelah 5-7 hari. Kupik muda (nimfa)
yang baru keluar tinggal bergerombol di atas kulit telur. Untuk menjadi
serangga dewasa, nimfa mengalami 5 instar yang berbeda warna dan ukurannya.
Panjang tubuh nimfa instar satu sampai lima berturut-turut 1,2 mm; 2 mm; 3,6
mm; 6,9 mm dan 10,2 mm. Kepik muda instar empat mulai menyebar ke tanaman
sekitarnya. Pada pagi hari, kepik biasanya tinggal di permukaan daun bagian
atas, tetapi pada siang hari akan turun ke bagian polong untuk makan dan
berteduh. Kepik muda dan dewasa merusak polong dan biji dengan menusukkan
stiletnya pada kulit polong terus ke biji kemudian mengisap cairan biji.
Kerusakan yang diakibatkan oleh kepik hijau ini menyebabkan penurunan hasil dan
kualitas biji. Tanaman inang selain kedelai adalah padi, kacang-kacangan, Crotalaria, kentang, wijen, jagung, tembakau,
lombok dan Tephroisa.
Pengendalian
Pengendalian kepik hijau ini dapat dilakukan dengan
cara:
·
Tanam serempak.
·
Pergiliran
tanaman.
·
Tanam tanaman
perangkap Sesbania rostrata.
·
Penyemprotan
insektisida dengan jenis insektisida Atabron 50 EC, Ambush 2 EC, Bassa 500 EC, Decis
2,5 EC, Larvin 75 WP atau Matador 25 EC.
3.
Kepik
Piezodorus (Piezodorus rubrofasciatus Fabricius)
Bioekologi
Kepik Piezodorus (Piezodorus
rubrofasciatus Fabricius) termasuk
serangga dari jenis Hemiptera : Pentatomidae. Kepik dewasa mirip dengan Nezara
yaitu berwarna hijau, mempunyai garis melintang pada lehernya. Panjang badannya
sekitar 8,8-12 mm. Kepik jantan mempunyai garis warna merah muda, sedangkan
kepik betina garisnya berwarna putih. Telur diletakkan berkelompok pada permukaan
daun bagian atas, polong, batang atau di rumput. Tiap kelompok terdiri dari 2
baris, berjumlah 9-42 butir. Telur berbentuk silinder, berwarna abu-abu
kehitaman dengan strip putih di tengahnya. Setelah 4 hari, telur menetas dan
keluar kepik muda (nimfa). Selama perkembangannya menjadi dewasa, kepik muda
berganti kulit 5 kali. Kepik muda yang baru keluar dari telur ini tidak makan
dan berkelompok pada permukaan kulit telur. Setelah berganti kulit, kepik muda
mulai menyebar untuk mencari makan. Panjang tubuh nimfa instar satu sampai lima
berturut-turut 1,1 mm; 2,23 mm; 3,34 mm; 5,3 mm dan 8,59 mm. Kepik muda dan
dewasa menyerang dengan cara menusuk polong dan biji serta mengisap cairan biji
pada semua stadia pertumbuhan polong dan biji. Kerusakan yang diakibatkan oleh
pengisap ini menyebabkan penurunan hasil dan kualitas biji.
Pengendalian
Pengendalian kepik Piezodorus dapat dilakukan dengan
cara:
·
Tanam serempak.
·
Pergiliran
tanaman.
·
Tanam tanaman
perangkap Sesbania rostrada.
·
Penyemprotan
dengan insektisida.
4.
Ulat
Penggerek Polong Kedelai (Etiella
zinckenella Treit, Etiella hobsoni Butler)
Bioekologi
Ulat penggerek polong kedelai (Etiella zinckenella Treit, Etiella hobsoni Butler) termasuk serangga dari jenis
Lepidoptera : Pyralidae. Serangga dewasa Etiella
zinckenella berwarna keabu-abuan dan mempunyai garis putih pada sayap
depan, sedangkan Etiella hobsoni
tidak mempunyai garis putih pada sayapnya. Telur diletakkan berkelompok 4-15
butir di bagian bawah daun, kelopak bunga atau pada polong. Telur berbentuk
lonjong, diameter 0,6 mm. Pada saat diletakkan telur berwarna putih mengkilap,
kemudian berubah kemerahan dan berwarna jingga ketika akan menetas. Setelah 3-4
hari, telur menetas dan keluar ulat berwarna putih kekuningan, kemudian berubah
menjadi hijau dengan garis merah memenjang. Ulat instar satu dan dua menggerek
kulit polong, menggerek biji dan hidup di dalam biji. Setelah instar dua, ulat
hidup di luar biji. Dalam satu polong sering dijumpai lebih dari 1 ekor ulat.
Ulat instar akhir mempunyai panjang 13-15 mm dengan lebar 2-3 mm. Kepompong
berwarna coklat dengan panjang 8-10 mm dan lebar 2 mm, dibentuk di dalam tanah
dengan terlebih dahulu membuat sel dari tanah. Setelah 9-15 hari, kepompong
berubah menjadi ngengat, Tanda serangan berupa lubang gerek berbentuk bundar
pada kulit polong. Apabila terdapat dua lubang gerek pada polong berarti ulat
sudah meninggalkan polong. Selain pada kedelai, hama ini juga menyerang Crotalaria striata, kacang tunggak,
kacang kratok (Phaseolus lunatus),
Tephrosia candida, C. juncea, kacang hijau dan kacang tanah.
Pengendalian
Pengendalian ulat penggerek polong kedelai ini dapat
dilakukan dengan cara:
·
Tanam serempak.
·
Pelepasan
parasitoid Trichogramma bactrae-bactrae.
·
Penyemprotan
dengan jenis insektisida Atabron 50 EC, Buldok 25 EC, Cymbush 50 EC, Fastac 15
EC, Marshal 200 EC, Matador 25 EC atau Ripcord 5 EC.
Daftar
Pustaka
Departemen Pertanian.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan. 2006. Hama, Penyakit dan
Masalah Hara pada Tanaman Kedelai. Identifikasi dan Pengendaliannya. Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar