Assalamu'alaikum....Selamat Datang di MATAHARI DUNIA GUNUNGSARI....Blog anak Desa Gunungsari Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro BOJONEGORO DEVELOPMENT COMMITTEE (BOJODEC) adalah Organisasi Yang Bergerak Dalam Bidang Sosial Kemanusian. Bergabunglah Bersama Kami Untuk Bojonegoro Sejahtera Lahir dan Bathin

Minggu, 19 Mei 2013

Konstruksi Politik Etik, Wujudkan Indonesia Bebas Korupsi


Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menilai, pendidikan di Indonesia telah gagal menjadikan para pelajar dan mahasiswa bersikap kritis terhadap pelanggaran-pelanggaran, terutama sikap kritis terhadap perilaku korupsi.

Selain itu, banyaknya kasus korupsi di negeri ini, dinilainya sebagai salah satu bentuk gagalnya pendidikan terutama di di tingkat Perguruan Tinggi (PT). 

"Pendidikan saat ini kering dari nilai perlawanan, sehingga mengalami tingkat empati sosial yang rendah," kata Busyro usai menjadi pembicara dalam Talkshow Nasional Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Jumat (17/5/2013).

Menurutnya, PT gagal mengedukasi mahasiswa sebagai insan yang mampu mentransfer ilmu untuk diterapkan dalam kehidupan riil. Menurutnya, pendidikan saat ini lebih banyak hanya mentransfer ilmu pengetahuan dan mengabaikan nilai-nilai perlawanan. "Sehingga tak heran jika banyak orang kampus mengalami tingkat empati sosial yang rendah," ucapnya.
 
Sebelumnya, antropolog Universitas Indonesia (UI) Achmad Fedyani Saifuddin menilai, tak diragukan perubahan sistem politik dari sentralisasi ke desentralisasi, konsekuensi dari arus pemikiran globalisasi yang melanda dunia sejak akhir tahun 1980-an.

"Kesadaran kebangsaan paling tepat diinternalisasikan melalui proses pendidikan yakni transmisi kebudayaan atau proses belajar kebudayaan. Proses ini tercermin dalam konsep sosialisasi, kognisi, pengetahuan," ujarnya dalam sambutannya di FISIP UI, Depok, Rabu 15 Mei 2013.

"Pendidikan secara praktis biasanya dikaitkan dengan sekolah, pendidikan juga bisa diarahkan dengan kepentingan lain termasuk doktrin politik nasionalisme untuk memelihara kesadaran akan kesatuan sebagai suatu bangsa," imbuhnya.

Achmad menambahkan pada abad ke-21 kini sumber informasi bagi siswa tak terbatas lagi pada apa yang diberikan para pengajar. Para siswa bebas mengakses informasi dari sumber lain melalui internet yang merupakan akibat langsung dari globalisasi teknologi.

"Banyak gagasan baru dari negara luar yang memasuki pikiran siswa yang mungkin bertentangan terhadap materi yang dipelajari di sekolah, seperti pemerintah China sekarang cemas dengan kecenderungan kebudayaan trans nasional pada generasi muda yang memerosotkan nasionalisme. Sebab generasi muda sekarang cenderung sadar global daripada sadar nasional," jelasnya.

Sedangkan menurut Pak Sangadji EM yang juga teman dari Pak Busyro Muqoddas dan saat ini beliau juga salah satu pimpinan di Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang mengatakan Saya mengenal Pak Busyro Muqoddas ini sekitar tahun 1982, ketika semua orang takut membela Hak Azasi Manusia, beliau tampil dengan gagah berani menjadi pembela, kakak sepupu saya yang dicurigai pemerintah sebagai aktivis komando Jihad Abdullah Umar. Waktu itu beliau adalah Direktur Lembaga Bantuan Hukum Yogjakarta. Jadi keberanian beliau itu bukan baru lahir sekarang, sejak dulu beliau itu sudah berani melawan kesewenang-wenangan pemerintah orde baru. Ketika bertemu saya, saya pikir beliau lupa, karena kami ketemu sudah 31 tahun yang lalu di gedung pengadilan Yogjakarta, dia lebih dulu memanggil saya Mas Sangadji, andakan saudaranya Pak Abdullah Umar yang saya bela dalam kasus komando Jihad Itukan ? saya bilang iya Pak, lalu beliau memeluk saya sambil berbisik, insya Allah pak Abdullah Umar sudah di Surga, air mata saya lalu menetes, beliau menegur saya jangan bersedih, beliau sudah bahagia. Abdullah Umar ini adalah korban Proyek komando Jihad oleh Ali Murtopo, yang kemudian di tumpas oleh pemerintah ORBA, dan tidak tahu dimana kuburnya setelah ditembak. Pak Busyro sempat bertanya, apakah keluarga sempat diberitahu perihal penembakan itu, saya jawyab tidak pernah ada pemberitahuan sampai sekarang. Selanjutnya Pak Busyro menyatakan silahkan baca buku saya didalamnya saya mengupas habis tentang kasus komando jihad ini. Beliau juag berkomentar jangan-jangan kasus terorisme ini juga mirip-mirip dengan kasus komendo jihad di masa lalu, sebuah proyek sengaja diciptakan untuk merusak citra umat Islam. Saya menimpali mestinya umat Islam itu lebih cerdas agar tidak mudah menjadi korban rekayasa pihak luar. beliau mengangguk tanda setuju.

Saya tidak ingin terlalu banyak membahas masalah komando jihad atau terorisme, kita kembali ke topik kita tentang "KONSTRUKSI POLITIK ETIK, WUJUDKAN INDONESIA BEBAS KORUPSI".

Di Indonesia saat ini hampir semua organisasi politik termasuk organisasi sosial keagamaan kalau ada perhelatan nasional maka pasti melibatkan yang namanya money politics itu. Kecuali Muhammadiyah, sehingga teman saya pendekar Tapak Suci Dr. Ir. Muhammad Sasmito Djati, M.Sc. Dosen UNIBRAW, dalam forum itu menyatakan satu-satunya organisasi yang masih bisa diharapkan untuk menjadi penggerak indonesia bebas korupsi adalah Muhammadiyah. Karena Muhammadiyah sangat anti money politics, lihat saja ketika muktamar ada pihak luar mau membeli muktamar insya Allah tidak pernah berhasil. Kasus Aceh ketika Suharto masih berkuasa untuk menghadang Mas Amin Rais, soeharto mengerah uang dan menteri agama waktu itu untuk menggagalkan Amin Rais agar tidak terpilih menjadi ketua PP Muhammadiyah akhirnya gagal total. Kita masih mempunyai moralitas yang terjaga.

Menurut Dr. Bisyro Muqoddas, Kaderisasi dan regenerasi peilaku korupsi di Indonesia saat ini sedang berlangsung secara luar biasa. Hari ini kita tangkap orang, besok perilaku korupsi terjadi lagi. Sehingga dalam forum itu saya menyatakan, gimana mungkin orang mau kapok korupsi pak Busyro, kalau hukum yang mereka terima itu terlalu ringan. Belum lagi baru menjalani separoh jalan, dibebaskan secara bersyarat. Beliau menjawab, kita syukuri apa yang ada sekarang biar berjalan dulu, ke depan KPK akan berusaha menuntut mereka para koruptor dengan hukuman mati, namun hal ini juga bergantung pada itikad baik para hakim, KPK hanya sebagai penyidik dan penuntut saja. Selanjutnya beliau menyatakan orang yang melakukan korupsi itu ketika di KPK, semuanya mengidap penyakit jiwa, Karena tidak pernah mau mengaku bahwa mereka pernah menerima uang sogok atau menyogok. Bahkan menipu itu merupakan perilaku biasa, selalu mengaku menyatakan tidak tahu. Berdasarkan hasil kajian para ahli KPK yang melibatkan beberapa ahli dari perguruan tinggi, disimpulkan bahwa setiap mereka yang makan makanan yang tidak halal melalui Korupsi itu ternyata sangat berpengaruh terhadap cara berpikirnya, strtuktur kognitifnya sudah kacau. Mencuri melalui korupsi itu dianggap biasa. Hal ini sejalan dengan hadist nabi bahwa barang siapa makan makanan yang tidak halal maka ia akan menjadi darah, lalu mengalir ke seluruh tubuh, lalu menjadi daging termasuk elemen otak dan hati maka akan mempengaruh struktur dan cara berpikirnya sehingga ia menjadi sulit membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.

Selanjutnya Pak Busyro mengemukakan, kalau Indonesia pingin lebih baik ke depan, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan:

1. Civil Society harus diberdayakan, untuk menekan pemerintah agar lebih tegas dalam mengatasi korupsi. Pemerintah SBY dan DPR pernah merencanakan mengadakan amamdemen undang KPK dengan menghilangkan tugas penuntutan yang ada pada KPK tapi dengan demo masyarakat dan pemberitaan Pers maka niat ini diurungkan, naskan amandeman lalu ditarik lagi dari DPR.

2. Organisasi sosial kemasyarakatan, LSM, termasuk Muhammdiyah yang masih bersih itu harus selalu menekan pemerintah agar supaya tetap mendukung KPK agar supaya secara radikal untuk memberantas korupsi, termasuk penerapan hukum pembuktiaan terbalik atas para koruptor

3. Pers harus tetap di dukung untuk menyuarakan kebenaran, membongkar semua kejahatan koruptor. Seringkali ada umat salah paham, mereka berpendapat, kalau membongkar korupsi itu sama dengan mengungkap aib saudara sesama Muslim. Ini keliru kata Pak Busyro, apakah kita membicarakan kejahatan Fir'aun itu sama dengan membuka aib Fir'aun walaupun dia bukan Muslim.

4. Kepada generasi muda terutama par aktivis Mahasiswa baik itu IMM, HMI, PMKRI, GMNI, GMKI harus tetap di arus depan untuk menjadi motor pelopor pemberantasan korupsi, karena para koruptor dan pemerintahan yang koruptor itu hanya takut kepada mahasiswa. Sebagaimana penyair Rendah penah menyatakan "Presiden takut pada Mahasiswa"

5. Kita memulai memberatas korupsi ini harus dari diri sendiri. Ketika ada orang memberi kita hadiah berupa uang maka kewajiban kita untuk bertanya, uang itu berasal dari mana, dan dengan maksud apa dia memberikan hadiah, Jangan sampai kita sangat keras sekali berteriak anti korupsi, tapi diam-diam kita menjadi pelopor korupsi di Indonesia, sebagai mana kader-kader partai demokrat, Anas Urbaningrus, Nazaruddin, An gelina Sonddaq ketika di televisi menyatakan No pada korupsi tetapi diam-diam menjadi pelau korupsi kelas kakap.

Di akhir dialog beliau bergurau, saat ini sifat nabi hanya tinggal 3 yaitu terdiri dari Siddiq, Amanah danTabligh. Sifat Fathonahnya hilang karena, Fathonah sekarang lagi ditahan KPK ha ha ha, ada-ada saja Mas Busyro sang pemberani ini, tetapi tetap suka Guyon.

sumber (1) (2)

4 komentar:

  1. wah alhamdulillah selamat dan sukses
    tp sayang gak semua pihak terambil gambar :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Zy, aq ada sebagian gambarnya..tapi dari memori aq pindah ke laptop koup tapi jika di kamera bisa dibuka.....hehehehe

      Hapus
  2. Sip Mantap.. IMM Mantaapp...

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener...semoga tahun depan bisa lebih meriah dan semarak lagi....IMM JAYA

      Hapus