Sebagai makhluk yang diciptakan sebagai kholifah dan hidup berdampingan di dunia ini, banyak sekali perihal dan masalah yang dihadapi manusia. Kesulitan mendapat pangan, pakaian, uang dan pekerjaan menjadi pokok permasalahan utama terjadinya tindak kejahatan. Kesulitan mendapat pekerjaan yang halal memaksa orang untuk mencari yang mudah dan instan yaitu dengan cara yang haram yang dilarang oleh Allah dan RasulNya.
Dalam
kehidupan ini, sangat banyak manusia yang rela mengotori tangannya untuk
mendapatkan apa yang ia inginkan dengan cara cepat dan tidak baik, seperti
mencuri, merampok, bermain curang, mengurangi berat timbangan dan lain
sebagainya.
Bagaimana
amal perbuatan orang yang demikian akan diterima, bagaimana doanya akan
dikabulkan dan diterima jika yang ia makan, minum dan yang ia pakai berasal
dari yang tidak baik?
Berikut
adalah dalil dari hadits Rasulullah SAW agar kita slalu mendapatkan segala
sesuatu dari yang baik-baik.
عن أبي هريرة رضي الله عنه
قال : قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم :
“إنّ
الله طيّب لا يقبل إلاّ طيّبا, و إنّ الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال
الله تعالى :
(يا
أيّها الرّسل كلوا من الطّيّبات واعملوا صالحا : المؤمنون 51) وقال تعالى:
(ياأيّها
الّذين آمنوا كلوا من طيّبات ما رزقناكم : البقرة : 172)
قمّ ذكر الرّجل يطيل السّفر
أشعث أغبر يمدّ يديه إلى السّماء يا ربّ يا ربّ, ومطعمه حرام, ومشربه حرام, وملبسه
حرام,
وغذي بالحرام, فأنّى يستجاب
له”
(رواه
مسلم)
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Hurairah R.A berkata : Telah bersabda Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya
Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik, dan sesungguhnya
Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin (seperti) apa yang telah
diperintahkan kepada para Rasul, maka Allah SWT telah berfirman : (“Wahai para
Rasul, makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal shalih” :
Al-Mukminun : 51) dan Allah SWT telah berfirman (“Wahai orang-orang yang
beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu” : Al
Baqoroh : 172) Kemudian beliau menceritakan sebuah kisah laki-laki yang
melakukan perjalanan jauh, berambut kusut dan berdebu menengadahkan kedua
tangannya ke langit seraya berdo’a “Wahai Tuhan, Wahai Tuhan”, sedangkan
makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan dengan
makanan yang haram, maka bagaimana orang seperti ini dikabulkan doanya?”
(Hadits Riwayat Muslim)
Keterangan hadits :
Hadits
ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya Shohih Muslim, Kitab : Zakat
Bab : ” قبول الصّدقة من الكسب الطّيّب”
Nomor
hadits : 1015
Dan
diriwayatkan juga oleh Imam Tirmidzi dalam kitab sunannya,
Kitab :
Tafsir
Bab : “باب ومن سورة البثرة”
Nomor
hadits : 2992
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :
Pentingnya
hadits ini adalah hadits ini merupakan salah satu hadits dari hadits-hadits
yang menjadi pokok kaidah islam dan pondasi hukum islam, ia merupakan dasar dan
pegangan dalam urusan halal dan haram. Selain itu, hadits ini sangat besar
manfaatnya dalam menciptakan masyarakat muslim yang masing-masing individunya
mencintai apa yang dimiliki saudaranya sama seperti mencintai apa yang
dimilikinya, begitupula sebaliknya membenci apa yang dibenci saudaranya sama
seperti apa yang dibencinya. Dan menciptakan masyarakat yang berpegang pada
prinsip dan tidak melanggar batas-batas syariah islam serta mencukupkan segala
sesuatu dengan yang baik-baik saja sehingga dapat hidup dengan tenang dan
sejahtera.
Kata طيّب
berarti baik, إنّالله طيّب berarti Allah
baik atau bersih dari segala kekurangan. طيّب juga merupakan salah
satu nama Allah dari asmaul husna.
Hadits
ini berisi anjuran membelanjakan sebagian dari harta yang halal dan melarang
membelanjakan harta yang haram.
Fiqih hadits :
1. Yang
baik itu yang diterima
Yang
dimaksud dalam hadits tentang segala sesuatu yang baik meliputi Amalan, Uang
atau Harta, Perkataan dan Keyakinan. Artinya, Allah SWT tidak menerima amalan
kecuali amalan itu baik dan bersih dari segala kerusakan seperti riya’,
berlebih-lebihan dan lain sebagainya.
Begitu
pula Allah SWT tidak menerima harta yang tidak halal atau shodaqoh dari harta
yang tidak halal, Allah SWT juga tidak menerima perkataan yang tidak baik.
2.
Bagaimana amal perbuatan itu dikategorikan baik dan diterima
Salah
satu penyebab terbesar baik tidaknya atau diterimanya suatu amalan itu
tergantung pada tempat dan cara mengerjakannya atau memperolehnya. Dalam hadits
menunjukkan bahwa amalan atau perbuatan tidak akan diterima kecuali dari yang
baik atau halal, sedangkan haram malah merusak kualitas amal perbuatan itu dan
menjadikannya tidak diterima Allah. Dalam hadits juga menunjukkan Allah telah
memerintahkan kepada Rasul-rasulnya dan mukminin untuk memakan segala sesuatu
dari yang baik-baik/halal dan juga beramal sholeh.
3. Kisah
laki-laki yang melakukan perjalanan jauh untuk ibadah dan berdoa tetapi ia
makan dari yang tidak halal
Maksud
dari kisah ini adalah menggambarkan seseorang yang menempuh perjalanan jauh
untuk melaksanakan ibadah seperti haji atau jihad akan tetapi ia makan dan
minum dari hasil yang tidak halal, kemudian ia berdoa dengan menengadahkan
tangannya. Bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan sedangkan ia bukanlah orang
yang layak??
Salah
satu keutamaan dalam berdoa adalah do’a dalam bepergian, doa orang yang sedang
melakukan perjalanan insya Allah akan dikabulkan atau mustajab tanpa keraguan.
Mengangkat kedua tangan ketika berdoa adalah adab dalam berdoa yang baik yang
dianjurkan, dan Rasulullah sendiri mengangkat kedua tangan ketika berdoa,
Allahpun akan malu jika ada seorang hamba yang berdoa dengan mengangkat kedua
tangan tapi tak ada balasannya. Kedua hal ini ada pada lelaki yang melakukan
perjalanan jauh itu, akan tetapi doanya dikotori karena makanan, minuman, dan
pakaian yang ia dapat berasal dari yang tidak halal. Bagaimana mungkin orang
yang semacam itu perbuatannya akan dikabulkan do’anya?
Akan
tetapi, Allah SWT boleh saja mengabulkan doanya sebagai tanda kemurahanNya,
kasih sayangNya, dan pemberianNya. Wallahu A’lam
Ayat yang berkaitan dengan hadits :
يا أيّها الرّسل كلوا من
الطّيّبات واعملوا صالحا : المؤمنون 51
(“Wahai
para Rasul, makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal shalih”
: Al-Mukminun : 51)
ياأيّها الّذين آمنوا كلوا
من طيّبات ما رزقناكم : البقرة : 172
(“Wahai
orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami
berikan kepadamu” : Al Baqoroh : 172)
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar