Assalamu'alaikum....Selamat Datang di MATAHARI DUNIA GUNUNGSARI....Blog anak Desa Gunungsari Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro BOJONEGORO DEVELOPMENT COMMITTEE (BOJODEC) adalah Organisasi Yang Bergerak Dalam Bidang Sosial Kemanusian. Bergabunglah Bersama Kami Untuk Bojonegoro Sejahtera Lahir dan Bathin

Selasa, 11 Februari 2014

Komersialisasi Pendidikan PR Calon Rektor UB

MALANG – Rektor Universitas Brawijaya (UB) yang akan menggantikan Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito, harus menyiapkan tenaga ekstra untuk menyelesaikan masalah-masalah di kampus itu. Beberapa di antara problem tersebut diangkat dalam kegiatan dialog publik yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Koordinator Komisariat Brawijaya. Kegiatan yang dilaksanakan di kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) ini mengangkat tema ‘Wajah Baru Pendidikan Universitas Brawijaya’. 


“Dialog publik ini adalah inisiatif pengurus IMM untuk menyambut pimpinan baru yang akan menahkodai arah pendidikan di UB dan menjawab permasalahan kami dengan bijaksana. Meski, yang dapat kami diskusikan saat ini hanya sebagian kecil dari banyak masalah lainnya,” tutur Ketua Korkom IMM Brawijaya, Hikmawan.

Berbagai problem yang disebutkan Hikmawan, di antaranya mengenai isu komersialisasi pendidikan, SPP proporsional yang tidak tepat sasaran, banyaknya kuota mahasiswa baru yang tidak diimbangi dengan fasilitas memadai, serta fasilitas mahasiswa lainnya seperti laboratorium serta lahan parkir yang semrawut.  

Untuk mendiskusikan hal tersebut, panitia menghadirkan Bambang Suharto MS, Rektor I UB,  Prof Dr Ir. Muhammad Bisri MS,  Dekan Fakultas Teknik UB, serta Dr. Ifar Subagiyo. M. Agr. St, Kepala International Office UB sebagai pembicara. Sedangkan Prof Dr Chandra Fajri, Head of European Cooperation Commission, Prof Dr Ir Bambang Guritno, Rektor UB 2002-2006, dan Prof Ir M Iksan Semao, Guru Besar FP, didapuk sebagai panelis yang melemparkan wacana tandingan terhadap para pembicara. 

Berlangsung hangat dan gayeng, pembicara memaparkan problem ke hadapan forumdisertai langkah yang akan diambil. “Ada usulan terkait lahan parkir, untuk merelokasi ke depan rektorat dan tanah bekas Polinema. Tapi solusi itu akan menyebabkan kemacetan lagi. Untuk itu kita akan membangun lahan parkir lain di sekeliling kampus,” tutur Bambang Suharto.

Sedangkan tentang masalah akademik, Bambang mengungkapkan, Angka Efisiensi Edukasi (AEE) UB masih tergolong rendah, yakni 11 persen. Hal ini, lanjut Bambang, salah satu penyebabnya adalah dari fasilitas yang kurang hingga mahasiswa harus kesulitan untuk melakukan penelitian. 


“Ini juga dampak dari anggaran pemerintah untuk perguruan tinggi yang terlalu kecil. Labeksak, misalnya, bahan kimia sangat kurang sehingga banyak tugas akhir yang belum terhandle,” ujarnya. (ily/nda)
Sumber
malang-post.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar